Ketika pertemuan itu, Venkatakrishnan menyaksikan kakeknya mengalami gangguan pada indera pendengaran. Sayangnya, alat bantu dengar yang seharusnya digunakan oleh sang kakek harganya cukup mahal, belum lagi cara kerjanya pun sangat sulit. Kondisi tersebut membuatnya mencari cara dan alternatif lain untuk membantu sang kakek.
⠀
"Kami menghabiskan sekitar USD400 atau USD500 untuk membuat janji pada dokter kemudian butuh USD1.900 untuk alat bantu dengar itu sendiri," ujar Venkatakrishnan dilansirl dari kantor berita CNN Money.
Pemuda pria keturunan India itu menyebut, pendapatan rata-rata penduduk di India adalah USD616 per tahun. Sehingga mustahil mereka mampu untuk membeli alat bantu dengar yang harganya mahal. Padahal, indera pendengaran merupakan hal penting bagi setiap manusia untuk berkomunikasi.
Oleh karena permasalahan itu Mukund Venkatakrishnan menciptakan alat bantu pendengaran unik dengan disertai program yang sederhana dan hanya menghabiskan USD50 untuk pembuatannya.
⠀
"Alat Bantu dengar ini sekarang berukuran dua inchi dan tampak seperti sebuah prosesor komputer. Rencananya, aku akan mengecilkan ukuran alat menjadi satu inchi, dan memiliki sistem operasi. Ukuran diperkecil supaya bisa masuk dalam saku baju," ujar Mukund.
Venkatakrishnan juga mencoba untuk mengembangkan alatnya dengan program audio. Dia juga mengadakan konsultasi dengan para insinyur dan audiolog. Venkatakrishnan juga bekerjasama dengan para dokter untuk menguji coba alatnya dengan pasien yang butuh alat bantu dengar tersebut.
Pelajar dari India ini yang pindah ke Louisville, Kentucky sejak usia tiga tahun itu mengungkapkan sang kakek yang berusia 81 tahun sangat senang terhadap alat bantu dengar ciptaannya. Dia pun berencana untuk membawa alat bantu dengar tersebut saat berkunjung ke kakeknya yang berada di India di musim panas nanti.
Venkatakrishnan sendiri tidak ingin mengambil banyak untuk dari alat ciptaannya. Dia berharap suatu organisasi yang sudah memiliki jaringan di negara-negara berkembang akan bersedia untuk memproduksi massal, dan mendistribusikan alat bantu dengar ciptaannya tersebut. (Source: Okezone)
